sumber : sejarahri.com
A.
Bahan dan Alat untuk Menggambar Komik
1.
Kertas HVS
Kertas
merupakan bahan yang sangat dibutuhkan dalam pembuatan komik. Untuk
mangaka/komikus profesional, biasanya menggunakan kertas ukuran B4 atau kertas
khusus. Namun, bagi pemula disarankan untuk menggunakan kertas ukuran A4 saja.
2.
Pensil
Pensil
merupakan alat yang paling dibutuhkan dalam membuat komik. Sehebat apa pun
komikus dalam menggambar pasti tetap membutuhkan pensil. Pensil digunakan untuk
membuat sketsa sebelum membuat line.
Dalam membuat sketsa dengan pensil, kita bisa menggunakan pensil mekanik (lebih
tipis) atau pensil HB (karena lebih mudah dihapus dari pada 2B).
3.
Penghapus
Selain
pensil, alat yang dibutuhkan adalah penghapus. Dalam pembuatan sketsa,
kesalahan terkadang terjadi. Penghapus dapat digunakan untuk menghapus
bagian-bagian yang masih terdapat kesalahan.
4.
Penggaris
Penggaris
juga salah satu benda yang dibutuhkan dalam membuat komik. Terutama dalam
membuat background kota. Sebaiknya
penggaris yang digunakan adalah penggaris panjang berukuran 30 cm atau lebih.
5.
Pulpen
Pulpen
biasa digunakan untuk membantu membuat line
art. Pulpen yang digunakan sebaiknya yang memiliki kualitas baik.
6.
Drawing Pen
Drawing pen merupakan senjata andalan para
komikus Indonesia. Drawing pen
digunakan untuk membuat Line Art. Drawing pen mempunyai berbagai
macam ukuran.
7.
Kuas dan
Tinta Hitam
Kuas dan
tinta digunakan dalam proses pewarnaan. Kuas yang digunakan disesuaikan dengan
kebutuhan pada saat mewarnai gambar pada komik.
8.
Tinta
Putih
Tinta putih digunakan untuk membuat highlight
dan menghapus bagian yang keluar garis. Untuk membuat highlight dan menghapus bagian yang keluar, tidak harus menggunakan
tinta putih. Hal itu bisa dilakukan pada saat editing di Photoshop.
9.
Tracing Table
Tracing
table yang selalu dipakai oleh komikus dan ilustrator. Tracing table
digunakan komikus untuk memudahkan pada saat menggambar komik.
10.
Scanner
Scanner berguna men-scanner hasil komik yang selanjutnya untuk diperbaiki dengan Photoshop.
B.
Cara Menggambar Komik
1.
Mengembangkan Komik
a.
Penulisan
dasar-dasar komik
Sebuah
komik dasarnya adalah narasi yang diceritakan melalui gambar yang berurutan, disebut
frame atau panel. Bahkan komik “single
frame” harus memiliki sensasi bergerak ke depan. Dengan begitu, sebuah
komik tidak jauh berbeda dari bentuk cerita lainnya dan mengikuti ketentuan
tertentu.
1)
Latar
belakang
Sebuah cerita berlatar belakang di
suatu tempat. Bahkan jika dasarnya hanya putih polos, itu tetap suatu latar.
Latar belakang merupakan dasar pergerakan karakter. Latar belakang pada cerita
bisa menjadi bagian pelengkap dalam narasi.
2)
Karakter
Sebuah cerita komik dibutuhkan
karakter tokoh yang kuat. Hal ini sangat penting terutama untuk komik yang
membentuk narasi panjang.
3)
Konflik
Setiap cerita membutuhkan konflik
untuk membuat cerita menjadi lebih menarik dan hidup. Hal ini bisa menjadi
dasar cerita, alasan dari apa yang dilakukan karakter. Konflik cerita dapat
mengangkat hal yang sederhana, contohnya memeriksa kotak surat atau rumit
seperti menyelamatkan dunia.
4)
Tema
Tema yang diangkat dalam komik menjadi
hal yang penting untuk diperhatikan. Tema yang diangkat juga akan menentukan
ketertarikan pembaca. Jika membuat komik komedi, bagaimana pembawaan leluconnya
perlu diperhatikan. Begitu juga ketika mengangkat tema cerita romantis. Pembuat
komik harus dapat menggambarkan cerita romantis yang dapat menarik minat
pembaca.
b.
Tulis
mengenai apa yang diketahui
Salah
satu cara membuat komik terasa realistis adalah dengan menulis apa yang
diketahui. Hal ini juga akan membantu kita menguasai tulisan dan mencegah kita
meniru komik lain.
Gaya
visual komikus akan menjadi aspek pertama yang ditemui pembaca. Oleh karena
itu, pilihlah gaya yang cocok dengan nada dan juga cerita serta gambaran dalam
pikiran kita.
1)
Cobalah
beberapa gaya yang berbeda sampai Anda menemukan yang paling mudah ketika menggambar
dan menulis. Ada beberapa variasi gaya populer yang bisa Anda latih, lalu
sesuaikan dengan kebutuhan. Berikut beberapa contohnya:
a)
anime/manga;
b)
american superhero;
c)
sprites/clip
art;
d)
stick figures;
dan
e)
sunday funnies.
2)
Drama
biasanya mengharuskan gaya visual yang lebih terperinci dibandingkan komedi.
Namun, ada beberapa pengecualian, sama halnya dengan semua peraturan saat
menciptakan sesuatu.
d.
Pilih
format
Tidak
ada ketentuan untuk menentukan format, tetapi komik biasanya jatuh ke dalam 3
kategori, yaitu single frame, strip, dan page length (buku
komik). Cobalah format yang berbeda sampai Anda menemukan yang sesuai dengan
cerita, karakter, dan latar belakang Anda.
1)
Komik single frame biasanya hanya untuk
komedi. Komik ini tidak memerlukan pengaturan yang banyak dan bergantung pada
visual lucu serta satu atau dua baris dialog. Anda bisa kesulitan dalam
membentuk narasi menggunakan single frame,
jadi kebanyakan bisa dibaca pada urutan apa pun. Komik politik juga biasanya
satu atau dua frame.
2)
Komik strip merupakan suatu urutan frame.
Tidak ada ukuran panjang tertentu untuk sebuah strip, walaupun kebanyakan
terdiri dari satu atau dua baris yang masing-masing memiliki 2-4 frame. Ini merupakan salah satu format
yang paling populer untuk kebanyakan komik web dan lelucon harian. Format ini
membolehkan perkembangan naratif, tetapi masih cukup pendek untuk diproduksi
secara rutin.
3)
Comic page lebih besar dari membuat strip.
Memiliki satu lembar penuh untuk membuatnya memberikan lebih banyak kebebasan
untuk memanipulasi frame, tetapi juga
berarti Anda membutuhkan lebih banyak konten per lembar.
1.
Membuat Draf Kasar
a.
Tulis
sebuah naskah
Panjang
dan detail naskah akan bergantung pada gaya komik Anda. Komik single frame mungkin akan hanya memiliki
satu atau dua baris. Bagaimanapun, tulis naskah untuk membantu Anda menilai
bagaimana cerita itu terbaca.
b.
Sketsakan frame
Jangan
khawatir mengenai ukuran, detail, atau kualitas yang akurat. Anda akan membuat thumbnail urutan cerita. Lakukan ini
sambil menulis naskah. Ini merupakan draf kasar yang akan membantu Anda
memvisualisasikan aliran komik.
1)
Fokus pada
bagaimana karakter akan ditempatkan dalam frame,
di mana aksi terjadi, dan bagaimana dialog akan cukup dalam gambar.
2)
Setelah thumbnail Anda digambar, Anda bisa
mencoba menukar urutan atau membuat penyesuaian untuk mengubah pengaruh strip.
c.
Pastikan
pengaturan panel masuk akal
Panel
komik merupakan komponen dasar dalam membuat sebuah komik. Dalam pembuatan
sebuah panel komik ada minimal dan maksimal panel dalam 1 halaman. Minimal
panel adalah 1 dan maksimal 8. Hal Ini yang terkadang tidak disadari oleh
komikus pemula, yaitu mereka menaruh lebih dari 8 panel dalam 1 halaman. Panel
komik harus dibuat seimbang antara kiri dan kanan juga atas dan bawah agar
pembaca nyaman menikmati komik yang kita buat.
Gambar: Contoh pengaturan panel.
Sumber:
Gambar
di atas adalah sebuah contoh panel komik. Tipe panel di atas biasanya digunakan
untuk membuat komik strip dengan 4 panel berukuran sama.
d.
Cobalah
untuk membuat bentuk teks yang berbeda-beda
Selain
dialog, teks bisa digunakan dengan cara yang berbeda-beda.
1)
Gelembung
pikiran untuk pemikiran karakter.
2)
Kotak
narasi yang membolehkan narator mengatur sebuah adegan atau menjelaskan suatu
aspek cerita.
3)
Bunyi bisa
ditunjukkan melalui penggunaan kata yang memberikan "efek suara".
4)
Tanda seru
bisa digunakan di luar gelembung pembicaraan untuk membuat pengaruh yang lebih
besar.
e.
Membuat frame
yang bermanfaat
Dalam
film, Anda tidak boleh menyimpan adegan yang tidak bermanfaat. Sama halnya
dengan komik. Jika frame tersebut
tidak menggerakkan cerita, komedi, atau konflik ke depan, potonglah dan ganti
dengan sesuatu yang bermanfaat.
f.
Bereksperimen
dengan struktur frame
Banyak
komik sukses yang membuat frame tidak
sesuai dengan ketentuan. Jika Anda memublikasikan komik itu sendiri, Anda boleh
mencoba pilihan frame sebanyak
mungkin. Namun ingatlah bahwa pilihan gaya harus sesuai dengan cerita.
2.
Menggambar Komik
a.
Membuat frame
Gunakan
penggaris untuk menggambar frame.
Lakukan hal ini pada kertas yang sesuai. Untuk panel yang akan dimasukkan pada
sudut yang ganjil, atau tidak sesuai dengan aliran umumnya, kita bisa
menggunakan kertas yang terpisah, lalu kombinasikan saat scanning.
1)
Jika Anda
berniat membuat komik yang diterbitkan dalam koran, ukuran standar adalah 13’’ ×
4’’ (33 cm × 10 cm) untuk seluruh komik, dengan 4 frame berukuran 3’’ (7.6cm). Strip koran digambar dalam ukuran dua
kali lipat dari hasil cetakannya, jadi komik yang dihasilkan akan berukuran 6’’
× 1.84’’ (15.2 cm × 4.6 cm). Mengerjakan dalam ukuran dua kali lipat membuatnya
lebih mudah untuk menggambar detail.
2)
Komik web
bisa berukuran sesuka Anda. Namun, Anda harus memikirkan ukuran layar pembaca
umumnya. Jika Anda membuat komik Anda terlihat dengan layar beresolusi 1024 ×
768, kebanyakan pembaca tidak akan menemui masalah.
3)
Kebanyakan
pembaca tidak akan suka menggerakkan ke kiri dan kanan untuk membaca komik web.
Hal ini perlu diingat saat mengatur peletakan gambar pada komik. Menggerakkan
dari atas ke bawah biasanya lebih diterima.
Gambar: Membuat frame pada komik.
Sumber:
b.
Mulai
menambahkan konten pada frame
Gambar
dengan pensil tipis agar Anda dapat menghapusnya dengan mudah dan membuat
penyesuaian. Teruskan menyesuaikan gambar sampai Anda memiliki garis bentuk
untuk tinta akhir Anda.
Pastikan Anda menyisakan ruang yang cukup untuk dialog.
Sisakan ruang yang kosong untuk diisi gelembung dialog, gelembung pemikiran,
kotak narasi, tanda seru, dan kata sound effect.
c.
Gambar
garis akhir
Banyak
seniman komik melapisi garis pensil dengan tinta. Ini membolehkan seniman untuk
menghapus goresan pensil setelah selesai dengan tinta. Gunakan waktu Anda untuk
memastikan garis akhir sudah kering.
Jika
menulis dialog dengan tangan, tambahkan sekarang. Buat perbaikan akhir pada
dialog dan teks saat menulisnya pada lembaran. Biasanya banyak hal akan berubah
saat dipindahkan dari naskah ke dalam komik.
Setelah
selesai melapisi dengan tinta, Anda bisa scan
komik ke dalam komputer. Ini membolehkan Anda untuk menambahkan teks yang
diketik serta menggunakan software
penyunting gambar untuk mewarnai komik jika Anda mau. Melakukan scan komik juga akan memudahkan Anda
untuk menerbitkannya online.
1)
Scan gambar Anda dengan 600 DPI (dots per inch).
Resolusi ini akan membuat garis gambar Anda tetap utuh dan terlihat segar.
2)
Jika komik
Anda terlalu besar untuk di-scan satu
kali, scan bagian terpisah dan
gunakan alat lasso pada Photoshop untuk menggerakkan dan menggabungkan frame kembali.
3)
Saat meng-scan gambar hitam putih, pastikan untuk
menekan pilihan grayscale. Ini sangat penting terutama untuk gambar dengan
bayangan yang banyak.
e.
Bersihkan
gambar
Setelah
komik yang digambar sudah di-scan,
Anda bisa menggunakan Photoshop untuk menghapus kesalahan kecil atau garis
pensil yang tertinggal. Anda bisa menggunakan alat Photoshop untuk menambahkan
bayangan dan garis yang lebih tebal.
Gambar: Membersihkan kesalahan pada gambar.
Sumber: https://id.wikihow.com
f.
Buat font
(desain tulisan)
Salah
satu cara untuk membedakan komik Anda dengan yang lainnya adalah dengan
menggunakan custom font. Ada banyak variasi program pembuatan font online, ada yang gratis serta bisa
dibeli. Salah satu yang paling populer adalah FontCreator. Buat font yang menyempurnakan nada tulisan beserta gaya visual.
Anda juga bisa menggunakan font yang
berbeda untuk tiap karakter walaupun terlalu banyak variasi juga bisa
mengganggu.
g.
Tambahkan
dialog dan gelembung pembicaraan pada Photoshop
Gunakan
alat layers pada Photoshop guna membuat
lapisan yang terpisah untuk teks dan gelembung. Kedua lapisan ini harus
terpisah dari lapisan gambar Anda.
1)
Lapisan
teks Anda seharusnya di atas, diikuti dengan lapisan gelembung, lalu gambar
asli di bawah.
2)
Buka opsi Blending pada lapisan gelembung. Opsi Blending akan menciptakan garis bentuk
dari gelembung pembicaraan di akhir proses. Pilih Stroke dan lakukan pengaturan berikut.
a)
Size: 2px.
b)
Position: Inside.
c)
Blend Mode: Normal.
d)
Opacity: 100%.
e)
Fill Type: Color.
f)
Color: Black.
3)
Masukkan
teks Anda pada lapisan Text. Ini
adalah teks yang akan masuk ke dalam gelembung. Gunakan font yang Anda kreasikan di atas atau pilih font sesuai dengan gaya visual Anda. Comic sans merupakan
font yang populer.
4)
Tekan
lapisan gelembung. Gunakan alat elliptical marque untuk membuat
gelembung pilihan mengelilingi teks yang telah Anda tulis. Letakkan kursor di
tengah teks, tekan Alt sambil menggeser mouse
untuk menciptakan gelembung elliptical
yang akan terbentuk secara merata di atas teks.
5)
Pilih alat
polygonal lasso, dan tekan tombol shift
sambil menekan untuk membuat ekor segitiga pada pilihan.
6)
Pilih
putih sebagai warna foreground fill Anda.
7)
Tekan
Alt+del untuk mengisi pilihan pada lapisan gelembung. Garis akan secara
otomatis terbentuk saat ini terjadi, dan gelembung pembicaraan selesai.
Gambar: Menambahkan gelembung dan dialog pada gambar.
Sumber: https://id.wikihow.com
Hal
ini opsional, banyak komik sukses yang dicetak hitam putih. Ada beberapa
pilihan saat mewarnai komik. Anda bisa mewarnai secara langsung pada kertas,
menggunakan peralatan mewarnai, atau Anda bisa mewarnai secara digital setelah
meng-scan komik ke dalam komputer.
1)
Semakin
banyak komik yang diwarnai secara digital. Program seperti Illustrator dan Photoshop membuat proses pewarnaan lebih sederhana
dibandingkan sebelumnya.
2)
Ingat
bahwa pembaca akan melihat keseluruhan komik dan tiap frame pada saat yang sama. Usahakan untuk menggunakan palet warna
yang berpadu dalam komik Anda agar frame
tidak mengganggu.
3)
Gunakan
roda warna untuk memastikan warna yang Anda gunakan bekerja sama dengan
harmonis. Roda warna membantu saat menemui berjuta-juta warna yang tersedia
pada komputer canggih.
a)
Warna yang
berlawanan pada roda warna saling melengkapi. Warna ini memiliki kontras yang
tinggi dan harus digunakan dalam jumlah sedikit agar tidak berlebihan.
b)
Warna
analogous (warna yang mirip) terletak berdekatan pada roda warna. Hal ini
biasanya paduan warna yang sangat indah untuk mata pembaca.
c)
Warna
triadic merupakan warna yang terletak secara merata dalam roda. Biasanya Anda
akan menggunakan satu warna sebagai warna dominan dan dua lainnya untuk aksen.
Gambar: Mewarnai komik.
Sumber:
No comments:
Post a Comment